(Kisah Para Rasul 10:1-8)
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga, belum tentu bagus.
PILIHAN-NYA TAK PERNAH SALAH
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Sering kali, pilihan Tuhan tidak seperti yang kita inginkan. Baru belakangan kita ketahui bahwa pilihanNYA lah yang terbaik.
Itulah kornelius.
Ketika itu belum ada seorang pun dari antara
mereka yang telah dibaptis. Korneliuslah yang pertama. Dialah bukan Yahudi
pertama yang menjadi pengikut Kristus. Walau bukan orang Israel, Kornelius
percaya pada Allah. Dan itu dia wujudkan dalam hidup takut akan Allah Israel
(ay. 2). Begitu juga seisi rumahnya. Rasa takut akan Tuhan itu mewujud dalam
bentuk doa dan sedekah kepada umat Tuhan yang membutuhkan. Lalu apakah
kesalehan Kornelius bertepuk sebelah tangan? Ternyata tidak. Allah melihat
kesalehan Kornelius, dan ia kemudian memperoleh perkenan Tuhan.
Terbukti Tuhan sampai mengirim utusan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada
Kornelius. Ini memperlihatkan betapa dekat hubungan Kornelius dengan Tuhan.
Malaikat berkata bahwa doa dan sedekah Kornelius sesungguhnya bagaikan aroma
persembahan yang harum di hadapan Allah (ayat 3-6). Itulah sebabnya Allah
menyuruh dia untuk mengusahakan pertemuan dengan rasul Allah, yaitu Petrus (ay.
7-8).
Mengapa Tuhan memilih petobat baru?
S’bab ada tertulis: “Tetapi banyak orang yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu”.
Saat Tuhan memilih pelayan-pelayanNYA untuk menjadi pejabat di Gereja, kadang
pilihanNYA tak terselami. Kita bertanya-tanya, mengapa mereka yang terpiih, menjadi
bakal calon, mendapatkan suara lebih banyak dari kita yang sudah puluhan tahun
lebih lama melayani? Mengapa kita yang sudah sekian periode menjadi pejabat
gereja bisa kalah banyak suaranya dari mereka yang baru saja melayani, bahkan
ada yang belum pernah menjadi pejabat gereja? Mengapa dia yang menjadi Penatua?
Mengapa bukan saya? Dan… mengapa-mengapa lainnya menggelayuti benak kita.
Agar menjadi pilihan Tuhan. bacaan kita mengajak kita merenungkan, apakah kita
sudah seperti Kornelius, dengan bertanya: Sudahkah kita saleh? Sudahkah kita
takut akan Tuhan, kita serta seisi rumah kita?. Sudahkah kita memberi banyak
sedekah kepada banyak orang? Sudahkah kita senantiasa berdoa kepada Tuhan?
Sesuatu yang baik, belum tentu benar.
Sesuatu yang benar, belum tentu baik.Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga, belum tentu bagus.
Percayalah,
PILIHAN-NYA TAK PERNAH SALAH.
Salam WOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar