Oleh:
Reinhard Samah Kansil, M.Th
Satu
orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu,
Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. (ay. 10)
Dari
bacaan kita hari ini kita melihat bahwa, jika kita membaca kehidupan dari Yosua
yang kini telah berusia lanjut, tampak bahwa tidak banyak hal yang
menggelisahkannya dan juga tidak banyak keterangan tentang hal ini yang dicatat
Alkitab (ay. 1).
Namun,
bacaan ini mengajarkan kita bahwa apa yang kita kerjakan pada masa muda kita
menentukan masa tua kita. Semua pesan yang ditinggalkan Yosua kepada para
penerusnya adalah pesan Tuhan kepada Yosua ketika dia masih muda dan penakut
(ay. 6-9).
Pesan
itu berkuasa karena didukung oleh hidup Yosua sendiri. Yosua telah lebih dahulu
menyelami apa yang ia sekarang nasihatkan kepada penerusnya. Yosua berbicara
sebagai seseorang yang telah menaati firman Tuhan, yang telah membuktikan
sendiri bahwa semua perintah, janji, dan penyertaan Tuhan dalam firman-Nya itu
benar adanya (ay. 3-5, 10). Kemuliaan Yosua yang telah lanjut usia itu tampak
dari pancaran integritas imannya yang tidak hanya bicara saja, melainkan juga
bertindak.
Dari
Yosua kita belajar bahwa kemuliaan dan usia tua tidak datang bersamaan seiring
dengan waktu, tapi seiring dengan pertumbuhan iman. Apa yang kita tabur, itulah
yang akan kita tuai! Dengan apa dan bagaimana kita mengisi hidup kita, itulah
juga yang akan jadi buah yang kita petik di masa tua kita. Marilah menyiapkan
bab terakhir hidup kita mulai dari sekarang, yakni dengan hidup berpaut
senantiasa pada Tuhan dengan sepenuh hati (ay. 11).
Jadilah
penerus iman yang hidup dari para pendahulu kita untuk diteruskan kepada
generasi-generasi sesudah kita.
Kupu-kupu
Pernah suatu ketika seekor kupu-kupu raja berhadapan dengan seekor burung. Kupu-kupu itu berhasil mengusir sang burung! Memang suatu pemandangan yang aneh, tetapi tidak juga. Sebenarnya dapat dimengerti.
Spesies ini dilindungi oleh sang Khalik
dengan aroma tubuh yang membuat seekor burung merasa mual. Kupu-kupu raja
adalah yang paling berani mengejar burung, sementara jenis kupu-kupu yang lain
malah dikejar.
Tuhan juga telah memperlengkapi
anak-anak-Nya sehingga kita pun menjadi berani di tengah dunia yang tidak
bersahabat ini. Meskipun musuh yang kita hadapi tampaknya lebih kuat, kita
dapat melawan mereka karena pemeliharaan Allah yang istimewa.
Ini tidak berarti Dia selalu
melindungi anak-anak-Nya dari luka-luka secara fisik atau bahkan kematian.
Namun ketika seorang anak Tuhan bekerja sama dengan Allah dan melakukan
kehendak-Nya, ia takkan terkalahkan sampai pekerjaannya di dunia ini selesai.
Bagaimana kita dapat memperoleh
perlindungan yang dapat menolong kita "mengejar" musuh? Dengan
mempercayai dan menaati Allah. Yosua berkata kepada umat Allah bahwa jika
mereka mau taat kepada Tuhan, tak seorang pun dapat bertahan melawan mereka
(ay. 10).
Allah yang berperang bagi mereka
adalah Allah yang juga akan berperang bagi kita. Dia akan menguatkan kita untuk
menghadapi segala tantangan saat kita melakukan apa yang Dia ingin kita lakukan
dengan cara yang dikehendaki-Nya.
#Salam_WOW
Harga Buku 70.000 + Ongkir
Pesan: 0818 0888 2611